A Flower Blown by Tears and Happinest
- originally from 2013's Memories Series -
(Shiro's Note of Amazing Stories)
Sore menjelang siang, hari ini hari dimana aku akan menulis kenangan tentang sahabat kami, yang baru baru ini pergi pulang..
Aku dan istriku dan juga teman teman, tidak akan mengira dia pergi secepat itu..
Aku pergi ke tempat dia biasa ada, dan biasa beraktifitas setelah lulus kuliah..
Dance studio, tempat yang biasa bagi kami. Tapi baginya adalah tempat segala kenangan, pengalaman, ingatan, hingga hal hal yang dilupakan..
Hanna, temanku yang pindah setelah kelas 1 SMA itu, dia mempunyai hobi menari serta menyanyi, cukup biasa untuk seorang perempuan. Menurutku Hanna memiliki bakat serta cita cita yang berkaitan dengan hobinya itu.
Setelah aku mendengar sebuah kabar yang berbunyi, seorang penari dan penyanyi muda yang meraih banyak penghargaan di usia yang sangat dini itu, bagiku adalah sebuah inspirasi untuk foto serta design pakaian baru. Tempat yang menunjukkan orang itu adalah sebuah tempat tidak berukuran besar, letaknya juga tidak jauh dari studioku. Sehingga aku dan istriku pergi kesana untuk wawancara majalah serta mencari inspirasi design.
Sesampai disana, aku menemukan seseorang yang kukenal sedang membersihkan tempat itu.
"Hanna?! Itukah kau? Sudah lama tak berjumpa!" teriakku di depan pintu tempat latihan itu. "siapa ya? Tunggu aku segera kesana" Hanna membalas.
"Sherly?? Sherly ni? Serius? Sudah lama tidak ketemu, kanger Sher" dia datang menghampiri istri ku sambil memeluknya erat. "ini.. Shiro? Kenapa kalian disini? Sudah sukses kah? Senang bertemu kalian, gimana teman teman lain?" kata Hanna gembira
"Hahaha, kami sudah sukses dan dirimu juga bukan? Hari ini aku dan Sherly akan memwawancarai dirimu untuk majalah" kataku sedikit menahan tawa.
"wawancara? Majalah? Kalian tau aku.. Sstts.. Hanya orang tertentu yang tau. Oh ya Shiro, kau mengajak Sherly? Kenapa tidak sendiri?" kata dia berbisik ke diriku.
"kau heran? Mengapa perlu heran, aku dan Sherly sudah menikah sejak 2 tahun yang lalu Han, kau kenal kami bukan? Aku dibilang cukup terkenal dan Sherly juga" kataku dengan biasa dan agak kebingungan.
"Sudah menikah ternyata? Aku tidak tau, sebab baru tahun ini aku kembali ke Jepang, 4 tahun lalu aku ikut studi di Amerika sekalin kuliah di sana, aku pergi bersama Kakak permpuanku, Christina" dengannya sedikit kaget dan datar.
Ya sudah dari pada berlama lama, segera kita lakukan wawancara itu. Wawanara berlangsung sangat santai, sambil ngobrol ngobrol dengannya.
Setelah seharian berbincang, saatnya kukembali ke studio, untuk memberikan hasil kepada editor majalah, cukup menyenangkan bisa bertemu teman lama kami pada waktu ini walau singkat.
Sebelum berangkat, Hanna meminta izin untuk ikut mobil kami dan minta diantarkan ke taman dekat deretan ruko ruko itu. Setelah bersiap siap, kami pun mengantar Hanna. Perjalanan cukup jauh, karena taman itu di dekat pantai, pemndangan sunset yang indah. Kami menurunkan Hanna di sini, sebelum pergi kembali ke studio, Sherly bertanya "Hanna keliatan senang bukan, sayang? Sepetinya ada seseorang yang ingin di temuinya di taman itu". Jawabku "Iya, mungkin. Tapi aku merasa tidak enak, apa Hanna akan baik baik saja?". Sherly hanya mengangguk dan berkata "Percaya saja padanya, dia bukan seperti dulu SMP!" katanya penuh semangat. Setelah itu kami kembali ke Studio.
Tidak ada kabar apapun setelah itu dari Hanna. Beberapa hari kemudian tertulis di koran sebuah berita yang mengagetkan kami semua.
Senin, 26 November 2012
BERITA DUKA
Kami berduka atas meninggalnya,
Hanna Russle, 29 tahun
Semoga Arwahnya diterima di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa.
Kami mengucapkan sabar sedalam dalamnya bagi keluarga yang berduka, dan mendoakan agar cepat bangkit dan kuat terhadap cobaan ini.....
Koran dengan bacaan itu membuatku meloncat dari meja makanku.
"Shiro? Kenapa pagi pagi buat onar sih?" kata Sherly sambil membuat roti.
"Sherly cepatlah buat roti itu, kau akan memakannya dimobil nanti, kita akan pergi ke Taman dekat pantai itu!" kataku tergesa gesa.
Kami berdua segera ke taman itu, perjalanan memakan waktu 1,5 jam. Setelah sampai, aku menemukan seorang lelaki, sepertinya seumuran. Aku menghampiri dia yang duduk termenung.
"kau? Sedang apa? Kenapa merenung di tempat ini?"
"siapa kau?" tanyanya.
"Shiro, sahabat Hanna, kau kenal?" jawabku sedikit memaksa.
"Iya, aku Christian. Salam kenal"
"Chris, kenapa kau disini? Kau dengar tentang Hanna bukan?"
"iyaa.. Aku menyaksikan dia mati di depan mataku sendiri (menangis)"
"maksudmu?! Dia mati di depan matamu?!"
"iyaa, dia mati karena kediamanku sendiri, aku tidak memberitahunya sebuah kenyataan yang harus dia terima.. Aku tidak memberitahunya, coba aku menberitahunya. Sekarang dia masih hidup! (menangis)"
Setelah berbincang, aku bertanya "Apa maksudmu hal yang tak terberitahu itu, Chris?"
Bermulailah dari sini...
Pemandangan Matahari terbenam membuat suasana makin romantis! Kataku semangat.
Aku melambaikan tangan kepada 2 sahabatku, Shiro dan Sherly. Aku tidak tahu mereka sudah menikah (tertawa)
Hari ini, tidak sabar menemui Christian. Orang yang paling kucintai di dunia ini. Aku berjanji dengannya untuk bertemu di tempat ini setiap sore.
Sore ini yang paling indah, sekalian bawa makanan untuk dimakan bersama.
Aku dengan tidak sabarnya, berlari ke tengah taman. Tiba tiba aku berhenti...
Melihan kenyataan bahwa ia memeluk wanita lain, dengan senyum dan tawa yang lebih bersinar dari pada denganku...
Aku menjatuhkan kantung plastik ku dan berlari.. Berlari.. Dan berlari sampai akhirnya berhenti di sebuah tebing di atas bukit. Aku melihat ke bawah, air laut murni bergerak bebas tanpa halangan apapun..
Botol kecil aku keluarkan dari tasku, serta sebuah lembar kerta dan bolpoin. Kutuliskan ini
Dear Christian,
Kenapa kau meninggalkan aku? Kenapa? Mungkin kau sudah bosan sebagai pendamping hidupku. Memang aku tidak secantik, semurni, sekaya orang yang ada di pelukanmu, tapi bisakah kau tulus menyukaiku selama ini?
Aku hanya bisa menangis sekarang, atau mungkin tidak usah menangis sekalian!
Maafkan aku telah salah menyukaimu selama 4 tahun ini.. Aku telah salah menyukaimu.. Ternyata kepercayaan "Cinta akan bertemu saat kau menari" hanya belaka?! Ternyata dari awal kau memainkan aku bagai boneka yang lunak tak berhati..
Sekian sudah jalan hidupku ini, aku mengucapkan terima kasih selama ini..
Walau kau akan melupakan aku ada, tapi sampai mati pun aku akan selalu menganggapmu orang terakhir yang mencintaiku, walau anggapan sebenarnya kau tidak mencintaiku, tapi tak apa!
Sampaikan salamku, kepada teman temanku..
Here Sign
Hanna
Kemudian aku memasukan kertas itu kedalam botol kecil itu, dan melemparnya jauh jauh ke laut. Mungkin saatnya dia berusaha untuk menemukan benda itu.
Setelah menangis sesaat.. Aku memberanikan diri.. Meloncat ke bawah tebing... Sambil berharap, dia mengingatku..
Sementara itu
Aku terkaget mengetahui, bahwa Hanna. tau aku berlajan dengan wanita lain.
Segera aku berlari melepas pelukan wanita itu. Segeralah aku mengejar Hanna, kenapa aku begita bodoh, dalam benakku.
Aku mencari cari Hanna kesana kemari tetapi tidak menemukan dia. Aku mencari di segala sudut pantai, sampai akhirnya terhenti di sebuah tebing dengan sepasang sepatu bunga, serta tas yang kukenal. Segeralah aku meloncat kebawah tebing..
Aku berenang mencari di dalam dinginnya laut malam, aku menemukan seseorang tenggelam, segera aku selamatkan dia.
Dengan sisa tenaga aku membawanya ke pantai. Sambil mengamati siapakah wanita ini? Aku melihat lebih jelas lagi, Hanna!! Teriakku khawatir dan senang, aku memeluk Hanna erat.. Tetapi tidak ada realsi apa apa, badannya dingin, tidak ada hembusan nafas hangat..
Sambil menangis keras sambil berteriak
"AKU MENYESAL HANNA TIDAK MEMBERITAHUMU INI!!!!!!!"
Dengan sedihnya aku memeluk badannya yang kosong, hanya tinggal kenangan semata, aku begitu bodoh tidak memberitahunya bahwa aku sudah bertunangngan..
Sebuah botol kecil menyentuh kakiku, aku membuka boto itu dan menemukan surat yang menuliskan semua isi hatinya kepadaku saat itu..
Hanya kenangngan..
---------------------------------
Kejadian kematian Hanna.. Membawa duka kepada semua diri kami, kali ini seorang telah hilang lagi dari genggaman tangan kami.. Aku hanya bisa mendoakan dia hidup bahagia di atas sana..
Studio Dance, sekarang telah hilang entah kemana, sejak kematian Hanna. Semua orang di sana telah berpencar. Sesaat aku pergi ke tempat studio kosong atau sekedar melewatinya saja dengan mobil, suka terbayang tawa dan kebersamaan Hanna yang menyenangkan... Yang tertinggal hanya kenangngan lama.. Tetapi kenangngan itu tak akan hilang dari hati kami..
Shiro
Series Memories..
01.12.12
0 komentar:
Posting Komentar