Hai cintaku,
aku merindukanmu.
Aku tau kau
tidak akan membaca ini, jadi aku akan terus terang menjelaskan perasaanku di
selembar halaman tipis ini.
Maaf ya kalau aku tidak bisa menjelaskan perasaanku di hadapanmu akhir – akhir ini. Maaf kalua itu membuat kamu terasa terbebani dengan tindakanku ini. Sekali ini biar aku perjelas dengan pernyataan singkat ini.
Maaf ya kalau aku tidak bisa menjelaskan perasaanku di hadapanmu akhir – akhir ini. Maaf kalua itu membuat kamu terasa terbebani dengan tindakanku ini. Sekali ini biar aku perjelas dengan pernyataan singkat ini.
Honey,aku
minta maaf kalau aku terus – menerus memarahimu, maaf kalau aku selalu buat
tulisan begini setellah itu memarahimu karena kamu tidak membacanya. Padahal aku
tau sendiri, kamu tidak suka membaca.
Maaf kalau
aku terus membebanimu dengan perasaanku yang banyak menuntut darimu. Aku tau
hal ini biasa kita lalui tapi aku juga harusnya tau batas dari kesabaranmu. Maaf
kalau aku berusaha mengerti tapi salah mengartikan.
Maaf juga
kalau aku suka merepotkanmu dengan permintaanku yang macam – macam dan aku masih merasa aku
kurang padahal kamu sudah penuhi itu semua.
Maaf aku
juga yang sepertinya tidak menghargaimu, maaf aku juga yang selalu menyalahkmu
dengan segala kesalahan yang sama sekali tidak kamu buat.
Maaf juga
aku tidak memintamu untuk memahamimu kecuali di luar kemauanku.
Maaf juga
aku tidak menyukai segala yang kau lakukan, padahal aku menerima apa saja yang
kamu lakukan asalkan kamu menceritakannya padaku setelah itu.
Maaf juga
aku selalu meminta di saat kamu tidak ingin memberikannya padaku.
Maaf juga
permintaanku datang saat kamu sedang berhalangan, dan aku pun tidak menyukainya
seakan aku tidak memiliki siapa – siapa untuk diajak sibuk selainmu.
Maaf bila
anggapanmu aku menulis ini hanya untuk menarik simpatimu, tapi sayangnya tidak
hanya itu. Maaf bila kamu salah paham.
Maafkan aku
yang sulit mengertimu.
Maafkan aku
untuk segala pukulan dan kata tak pantas yang keluar dari mulutku.
Maaf aku
bila aku menganggap kamu tidak pernah ada.
Maaf jika
aku meninggalkanmu sendirian di saat kamu membutuhkanku.
Maaf jika
aku selalu menunggumu.
Maaf aku tidak pernah bisa mengatakan aku merindukanmu.
Maaf juga
karena aku mengatakan maaf dengan tulisan bukan dengan kata – kata.
Maaf aku
takut ketika kamu marah, dan maaf aku membuatmu marah dan kesal terhadapku.
Maaf kalau aku membuat hatimu nyeri ketika aku menangis.
Maaf kalau aku tidak menyukai kamu menangis, maaf karena aku ikut menangis.
Maaf aku yang tidak menyukai ketika diminta berhenti menangis, karena menangis satu - satunya cara aku bisa mengeluarkan semua sakit di hati ketika aku tidak mengandalkanmu.
Maaf aku tidak bisa memberitahumu semua yang aku tau pada saat kamu bertanya.
Maaf aku
membuatmu menyalahkan dirimu sendiri.
Maaf kalau
aku butuh kasih sayangmu di saat kamu tidak memiliki waktu untuk memberinya.
Maaf aku
pemaksa.
Maaf aku
kadang hanya ingin mendengar suaramu ketika tidur, maaf kalau aku
menyusahkanmu.
Maafkan aku
yang pemberontak dan kejam ini.
Maafkan aku
yang begitu kasar dan sulit berterima kasih.
Maafkan aku
yang mencintaimu tanpa menunjukkan “cinta” itu padamu secara jelas.
Maaf aku
yang sulit membalas cerita – ceritamu yang selalu ingin kudengar setiap saat.
Maafkan aku
yang dingin dan tidak berperasaan ini.
Maaf aku tidak bisa mengucapkan semua rasa yang kurasakan terhadapmu secara terus terang.
Aku tidak biasa
meminta maaf padamu seperti rata -rata orang biasa lakukan. Jadi maafkan aku untuk
segala kesalahan dan kesalahpahamanmu terhadap apa yang kulakukan dan yang
tidak kulakukan terhadapmu.
bagus
BalasHapus